SDN Kemukus Gombong Menuju Sekolah Adiwiyata
SDN Kemukus Gombong Menuju Sekolah Adiwiyata
DisperkimLH - "Sekolah tanpa plastik", itulah jargon dari SD N Kemukus Gombong. Kita mungkin membayangkan kalau sekolah tanpa plastik itu sekolah yang didalamnya tidak ada perkakas atau sampah plastik. Atau mungkin haram hukumnya menggunakan sesuatu yang berbahan plastik?. Padahal bukan itu yang dimaksud, karena mustahil jika kita meninggalkan plastik sama sekali. "Sekolah tanpa plastik" merupakan tekad dari seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru pengajar, staf administrasi, petugas kebersihan, siswa, kantin sekolah sampai wali murid sudah berkomitmen untuk mengelola sampah dengan baik. Selain menekan timbulan sampah seminim mungkin, sampah yang ada harus dikelola dengan baik dengan cara dipilah sesuai jenis sampah yang ada.
Sistem 3R, reduce, reuse dan recycle mulai diterapkan oleh seluruh warga sekolah seperti mengurangi bungkus plastik, air mimum kemasan, pemanfaatan botol plastik untuk pot tanaman, dan membuat bank sampah untuk menampung sampah yang bernilai ekonomis. Tidak hanya itu, mereka juga memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk untuk memupuk tanaman obat-obatan, sayuran dan bunga yang ada di green house mereka. Pendeknya, mereka sudah melakukan sebagaimana yang dilakukan pada sekolah adiwiyata walaupun mereka belum menjadi sekolah adiwiyata. Untuk itu Dinas Perkim LH melakukan pembinaan dan pendampingan agar mereka bisa menjadi sekolah adiwiyata, yaitu sekolah berwawasan lingkungan dimana seluruh warga sekolahnya bahkan tetangga sekolah sudah peduli terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
Selain
SDN Kemukus Gombong, SD N Waluyorejo 2 Puring juga digadang gadang bisa
bersama sama mewujudkan sekolah adiwiyata karena warga sekolah mereka juga
sangat antusias dan kompak dalam mendukung terwujudnya cita-cita tersebut. (Sek)