Teknik Aerator Bambu untuk Pengolahan Sampah Organik
Teknik Aerator Bambu untuk Pengolahan Sampah Organik
DisperkimLH - Teknik pengolahan sampah organik
menggunakan aerator bambu/teknik windrow merupakan salah satu teknik pengolahan
sampah dengan cara menimbun sampah organik di atas sebuah konstruksi segitiga
bambu yang dipasang bilah bambu memanjang pada kedua sisi segitiga tersebut,
sehingga udara mengalir diantara rongga. Dengan demikian kebutuhan oksigen
untuk proses komposting tercukupi. Hal ini disampaikan oleh Ibu Erna dan ibu
Wita dari USDP selaku narasumber dalam pelatihan pengolahan sampah skala
komunal di aula Dinas Perkim LH, Kamis (15/11). Disampaikan juga bahwa selain
teknik aerator bambu ada beberapa teknik lain seperti teknik bata berongga/box
composting dan teknik keranjang susun. Namun teknik aerator bambu ini diklaim
sebagai teknik yang mudah dan biaya yang murah sehingga mudah diaplikasikan di
masyarakat. Pelatihan yang diikuti sekitar 60 orang dari kecamatan,
kelurahan/desa, bank sampah dan TPS3R pendukung adipura, dibuka oleh Sekretaris
Dinas Perkim LH, Sri Pambudi, SPt. MSc. mewakili Kepala Dinas. Dalam
sambutannya, Sri Pambudi menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sebagai aksi
nyata dalam mendukung suksesnya program Kebijakan dan Strategi Pengelolaan
Sampah Daerah (Jakstrada) dan Jakstranas dengan target pengurangan sampah
nasional minimal 30% dan pengelolaan sampah minimal 75% di tahun 2025. Agar lebih
mudah diterima dan dipahami, peserta diberikan materi berupa teori dan
sekaligus diajak mempraktekan secara singkat cara pengolahan sampah dengan
teknik aerator bambu. (sek/hj)