DisperkimLH - Selain untuk mempercantik penampilan, perawatan terhadap Monumen atau Tugu Perjuangan juga sebagai wujud penghormatan kita kepada para Pahlawan Kusuma Bangsa yang gugur saat berjuang membela negara dan bangsanya. Seperti pepatah yang lazim kita dengar, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa para Pahlawan". Untuk membuktikan hal itu, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Perkim LH selalu melakukan perawatan rutin terhadap tempat-tempat bersejarah salah satunya adalah Monumen Tugu Kemit yang lokasinya berada di sebelah timur Jembatan Kali Kemit Gombong. Menurut catatan sejarah, Monumen Tugu Kemit dibangun untuk mengabadikan jiwa patriotis para Tentara Pelajar Indonesia saat bertempur melawan penjajah belanda pada waktu agresi militer Belanda I, 21 Juli 1947. Agresi militer ini dipicu oleh terjadinya pelanggaran perjanjian Linggarjati oleh Belanda dimana pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jenderal HJ Van Mook menyatakan bahwa Belanda sudah tidak terikat lagi dengan Perjanjian Linggarjarti yang akhirnya menyebabkan status quo dan Belanda melakukan ekspansi hingga ke wilayah Gombong. Melalui perundingan di atas Kapal Renville akhirnya disepakati bahwa batas garis demarkasi status quo yaitu sepanjang Sungai Kemit yang saat ini ditandai dengan monumen dua bendera merah putih yang berada pas ditengah tengah sisi jembatan sebelah utara. Pada masa itu garis batas demarkasi dijaga oleh tujuh orang Polisi Keamanan dan saat agresi militer I dimulai, Belanda langsung menghabisi tujuh orang tersebut saat bertugas menjaga garis demarkasi. Gugurnya tujuh prajurit PK tersebut yang kemudian diabadikan dalam Monumen Tugu Kemit sebagai wujud penghormatan dan penghargaan atas pengorbanannya dalam berjuang membela NKRI. Semoga dengan adanya Monumen Tugu Kemit, bisa menjadi pelajaran bagi kita dan mengingatkan kita agar selalu berusaha sekuat tenaga dalam berjuang meneruskan cita-cita para pahlawan kusuma bangsa. (sek)

Sumber : https://disperkimlh.kebumenkab.go.id/index.php/webmin_news/form