Sanitasi Buruk Bisa Picu Stunting
Sanitasi Buruk Bisa Picu Stunting
DisperkimLH - Fenomena Stunting ternyata tidak hanya disebabkan kurangnya gizi pada bayi atau balita saja, namun sanitasi yang buruk juga bisa memicu terjadinya stunting. Hal ini disampaikan Direktur Pembiayaan dan Transfer Non Dana Perimbangan, Ubaidi Schoheh Hamidi saat memberikan sambutan pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Program Hibah Australia - Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG) Tahap II di hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (14/2).
Hal senada juga disampaiakan Dr. Imron Agus Nuradi, Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes yang menyatakan bahwa sanitasi yang buruk berdampak pada kerusakan dinding usus yang mengganggu penyerapan zat gizi makanan yang pada akhirnya berdampak pada gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita sehingga mengakibatkan stunting. Tidak hanya itu, kondisi sanitasi buruk juga menyebabkan kerugian finansial karena kondisi kesehatan masyarakat tidak sehat dan tidak produktif.
Pada sambutan yang lain, disampaikan bahwa pelaksanaan hibah tahap II rencananya akan dialokasikan di 53 kab/kota di 20 provinsi dengan rincian 39 kab/kota penerima program lanjutan dan sisanya penerima baru pertama kali. Dari jumlah penerima program hibah, Provinsi Jawa Tengah merupakan penerima terbanyak dengan total 8 kab/kota dan Kabupaten Kebumen adalah salah satunya. Sedangkan dari jumlah output kegiatan, Kabupaten Cimahi menempati urutan pertama dengan 7 IPALD, 2.133 sambungan rumah (SR) disusul Kota Bima 5 IPALD, 844 SR dan Kota Palembang 2 IPALD, 1.233 SR.
Rapat yang dilaksanakan sehari penuh diikuti lebih dari 400 peserta berasal
dari instansi terkait seperti Bappenas, Kementerian PUPR, Konsultan Pendamping,
Satker PSPLP Provinsi, BPKAD, Bappeda dan Dinas perkim/PUPR di kab/kota. Dengan
adanya program hibah sAIIG ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target
universal acces 100-0-100, yaitu 100% layanan air bersih, 0% kawasan kumuh dan
100% sanitasi layak. (sek/hj)