"Zero Waste" di SMKN 1 Puring
"Zero Waste" di SMKN 1 Puring
DisperkimLH - Menjadi pelopor gerakan "zero waste" tidak harus dimulai dari pusat kota, melainkan dari pinggiranpun tidak menutup kemungkinan untuk menjadi pelopor. Ini sudah dibuktikan oleh "civitas academica" SMK N 1 Puring yang hari ini, Jumat (17/1) baru saja me-launching kampusnya sebagai sekolah "Zero Waste". Dikatakan pelopor karena di Kebumen memang belum ada sekolah yang berani menobatkan dirinya sebagai sekolah "Zero Waste", yang sudah banyak selama ini adalah sekolah Adiwiyata, dan SMKN 1 Puring juga sudah menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Kebumen di tahun 2018 lalu.
Dihadapan para taruna, guru, komite sekolah dan para pengelola kantin, Kepala Sekolah SMKN 1 Puring, Drs. Edy Nugroho, M.Eng menyampaikan tekadnya untuk menjadikan sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah pelopor "Zero Waste" di Kebumen. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Edy mencanangkan gerakan 5R dan bukan 3R seperti biasanya. Refuse, reduce, reuse, recycling dan rot atau 5R dipercaya sebagai langkah jitu untuk mencapai "zero waste", namun Edy juga meminta dukungan dari seluruh komponen sekolah untuk mensukseskan tekad tersebut.
Acara
launching dihadiri oleh seluruh komponen sekolah mulai dari komite
sekolah, para guru, taruna taruni, pengelola kantin sekolah serta OPD
terkait yaitu Cabang Dinas Kehutanan Jateng wilayah IX dan Dinas Perkim-LH Kabupaten Kebumen. Untuk melengkapi acara tersebut, dihadirkan praktisi
pengelolaan sampah dari UIN Walisongo Semarang, Dr. Ratno Agriyanto,
CAP., yang menyampaikan materi tentang strategi menuju sekolah "zero
waste" dan praktek membuat sabun organik ala siswa SNKN 1 Puring. (sek/hj)