Sadang Geo Festival Sukses Digelar
Sadang Geo Festival Sukses Digelar
DisperkimLH - Gelaran Sadang Geo Festival selama dua hari (13-14/12) tidak hanya diisi dengan pentas seni dan budaya tapi juga diwarnai dengan kegiatan peduli lingkungan. Hal ini terlihat dari agenda di hari kedua yang sarat dengan muatan aksi peduli lingkungan. Diawali dengan kegiatan bersih-bersih sampah di bantaran Sungai Lukulo, seluruh masyarakat mulai dari Camat, Forkompimcam, siswa sekolah, hingga masyarakat umum terlibat dalam kegiatan tersebut. Yang lebih menggembirakan lagi adalah munculnya Komunitas Masyarakat Peduli Sampah Kecamatan Sadang yang konon baru terbentuk beberapa bulan lalu. Komunitas ini meliputi hampir seluruh desa di Kecamatan Sadang dengan kegiatan utamanya melakukan pengelolaan sampah di desanya masing-masing yang nantinya akan dibentuk Bank Sampah/TPS3R.
Selain melaksanakan kegiatan utama di desanya masing-masing, komunitas ini juga kerap melakukan aksi bersih lingkungan seperti di fasilitas umum maupun di daerah aliran sungai/irigasi. Komitmen peduli lingkungan juga disampaikan oleh Camat Sadang, Cahyo Sambodo, saat memberikan sambutan di hadapan seluruh hadirin. Beliau menyampaikan komitmen masyarakat Sadang terhadap kelestarian lingkungan dibuktikan dengan terbentuknya "Komunitas Sahabat Sampah", bertumbuhnya bank sampah di desa-desa serta fasilitasi alat pengolah sampah seperti alat pencacah sampah maupun alat lainnya. Selain itu kegiatan kerja bakti bersih lingkungan juga sudah sering dilakukan apalagi Sadang termasuk salah satu kecamatan yang masuk dalam kawasan Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong (GNKK) sehingga masyarakat harus ikut aktif menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk mendukung program Geopark dari sisi geo culture, masyarakat Sadang juga terus didorong untuk nguri-nguri seni budaya asli seperti Tari Cepetan, Warokan, Ebeg dan seni budaya lainnya. Kegiatan pro lingkungan lain dalam Sadang Geo Festival yaitu penebaran benih ikan di sungai Lukulo. Sebanyak 437.500 ekor benih ikan jenis Nila, Tawes dan Nila Tulmen dilepasliarkan untuk menambah populasi ikan di perairan umum seperti sungai. Penebaran benih ikan dipimpin langsung oleh Asisten 2 Setda Kebumen, Drs. Nugroho Tri Waluyo didampingi Camat, Forkompimda dan beberapa Perwakilan OPD yang hadir. Sebelum penebaran, dipesankan kepada masyarakat agar tidak melakukan penangkapan ikan dengan stroom maupun racun ikan karena dapat mematikan seluruh ikan dari yang besar sampai yang masih kecil sehingga akan menurunkan jumlah populasi ikan yang ujungnya akan menyusahkan masyarakat sendiri dalam mencari ikan.
Untuk mengatur hal tersebut, pemerintah desa juga
didorong untuk membuat Peraturan Desa tentang Pelestarian Lingkungan Hidup yang
difasilitasi Dinas Perkim-LH. Untuk melengkapi acara hari kedua, tamu undangan
dan para pengunjung disuguhi pentas seni budaya lokal dan pameran potensi
Kecamatan Sadang serta diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan pesta rakyat.
(sek)
Sumber : https://disperkimlh.kebumenkab.go.id/index.php/webmin_news/form